Minggu, 19 Januari 2020

Penggunaan Tanda Baca Petik Tunggal




Tanda petik tunggal adalah tanda baca yang dilambangkan dengan sepasang tanda '...'. Petik tunggal adalah salah satu tanda baca yang juga sering disalahgunakan. Beberapa orang menganggap bahwa tanda petik tunggal tidak ada bedanya dengan tanda petik biasa (yang dikenal juga sebagai tanda kutip). Padahal, perbedaan tanda baca tentu berarti perbedaan fungsi.

Berdasarkan kaidah penggunaan di PUEBI, ada dua cara penggunaan tanda baca petik tunggal.

1. Digunakan untuk menandai terjemahan atau makna/arti dari suatu kata

Penggunaan yang satu ini seringkali dilupakan oleh orang-orang. Sering saya temukan orang yang menulis arti dari istilah asing dengan tanda kurung seperti berikut.
  • Istilah ini seringkali disamakan dengan human resource (sumber daya manusia), padahal definisinya berbeda.
  • Kami berusaha meningkatkan awareness (perhatian) para orang tua terhadap kesehatan jajanan sekolah anaknya.
Semestinya, untuk menuliskan arti dari sebuah istilah asing, kita gunakan tanda baca petik tunggal dengan pola:
istilah 'arti'
  • Istilah ini disamakan dengan human resource'sumber daya manusia' , padahal definisinya berbeda.
  • Kami berusaha meningkatkan awareness 'perhatian' para orang tua terhadap kesehatan jajanan sekolah anaknya.

2. Digunakan untuk menandai kutipan dalam kutipan

Apabila kita harus menggunakan tanda kutip di dalam sebuah kutipan, kita bisa menggunakan tanda petik tunggal untuk mengganti tanda kutip yang berada di antara sepasang tanda kutip lainnya. Perhatikan perbandingan contoh berikut.
Contoh keliru:
  • "Risa berkata, "Kemarin Bu Lisda bilang,'Tugas kalian tidak perlu dijilid',jadi untuk apa kita menjilidnya?"
Perbaikan:
  • "Risa berkata, "Kemarin Bu Lisda bilang,'Tugas kalian tidak perlu dijilid',
    jadi untuk apa kita menjilidnya?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar