Rabu, 15 Januari 2020

Penggunaan Tanda Baca Kurung

Tanda baca kurung adalah sepasang tanda baca yang disimbolkan dengan "(" sebagai tanda kurung pembuka dan ")" sebagai tanda kurung tutup. Tanda kurung adalah salah satu dari empat tanda baca pengapit, atau tanda baca yang digunakan berpasangan, menandai awal dan akhir suatu bagian tulisan dengan arti tertentu. Tanda kurung juga merupakan salah satu dari trio tanda pengurung, yaitu kurung biasa "(...)", kurung siku "[...]", dan kurung kurawal "{...}".

Tanda baca kurung adalah salah satu tanda baca yang dijelaskan kaidah penggunaannya di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Penggunaan tanda ini berbeda dari tanda kurung siku dan tanda kurawal. Sayangnya, tidak banyak orang Indonesia yang begitu peduli dengan PUEBI, bahasa baku, apalagi dengan penggunaan tanda baca yang tidak begitu lazim dipakai seperti kurung siku dan kurung kurawal. Akibatnya, penggunaan ketiga tanda baca ini seringkali keliru atau disalahgunakan.

Untuk menjelaskan penggunaan tanda baca kurung, mari kita lihat kembali kaidah penggunaannya di PUEBI. Ada empat kaidah penggunaan tanda kurung.

1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.

Yang dimaksud dengan penjelasan atau tambahan keterangan di sini bisa berupa:
  • bentuk singkat dari kepanjangan
  • kepanjangan dari bentuk singkat
  • bahasa asing dari sebuah istilah hasil terjemahan
Sebagai contoh:

✓ Dokumen yang penting untuk dilampirkan adalah SKPT (Surat Keterangan Pendaftaran Tanah).
✓ Surat tersebut bisa diperoleh dari kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).
✓ Penelitian ini menyimpulkan bahwa kualitas modal manusia (human capital) di PT Bumi Manusia masih rendah.

Khusus untuk penggunaan tentang penulisan bahasa asing, ada beberapa hal yang perlu diingat!

  1. Ingat bahwa tanda kurung digunakan untuk mengapit bahasa asing dari sebuah bahasa Indonesia, bukan dari bahasa asing diterjemahkan ke bahasa Indonesia!
  2. Untuk penggunaan bahasa asing yang diikuti terjemahan, gunakan tanda baca petik tunggal ('...')
  3. Istilah asing harus dicetak miring!
Bedakan kedua contoh berikut!


Bahasa asing ⮕ Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia ⮕ Bahasa asing
... menjadi sebuah zeitgeist 'semangat zaman' yang begitu radikal .... Analisis yang tepat terhadap sumber daya manusia (human resource)
perusahaan dapat mendorong ...

2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.

Keterangan atau penjelasan yang bukan merupakan bagian utama kalimat berarti sekadar keterangan yang menambahkan informasi. Bagian yang diapit kurung bisa tidak dibaca. Misalnya:

✓ Peristiwa tersebut terjadi sebelum Perang Krimea (1853--1856)

3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di dalam teks dapat dimunculkan atau dihilangkan.

Kaidah penggunaan tanda kurung yang nomor 3 ini sebenarnya mirip-mirip juga dengan yang nomor 2 di atas. Toh, keterangan tambahan yang ada di dalam tanda kurung itu sebenarnya bisa saja tidak dibaca.

4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda pemerincian.

Kaidah penggunaan tanda kurung ini biasanya digunakan pada dokumen-dokumen resmi/legal seperti akta jual-beli, kuitansi, atau nota perdagangan.

✓ Pada tanggal dua belas januari dua ribu sembilan belas, telah diserahkan uang sebesar tiga juta lima ratus ribu rupiah (Rp3.500.000,00) untuk pembelian seperangkat laptop merek Denuvo warna hitam.

Nah, demikianlah penjelasan tentang penggunaan tanda baca kurung berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat. Kalau ada pertanyaan, silakan poskan di kolom komentar, ya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar