Apostrof adalah sebuah tanda baca yang bentuknya seperti tanda petik, tetapi hanya satu guratan dan tidak digunakan sepasang. Untuk membuat tanda apostrof, kita bisa menggunakan tombol yang biasanya terletak di dekat tanda titik dua (:) dan tombol Enter.
Jika dibuat sepasang dan mengapit sebuah/beberapa kata, tanda apostrof menjadi tanda petik tunggal.
Selain namanya yang jarang didengar, tanda baca ini juga agak jarang digunakan. Kalaupun digunakan, seringkali penggunaannya keliru. Nah, pada artikel ini saya akan menjelaskan penggunaan tanda baca apostrof yang tepat berdasarkan kaidah PUEBI.
Fungsi utama tanda baca apostrof adalah sebagai penanda penyingkatan. Lebih tepatnya, tanda apostrof digunakan untuk menandai bahwa ada bagian dari kata yang dibuang atau dihilangkan. Misalnya:
1. Kata-kata bentuk singkat yang tidak baku dan berasal dari bentuk baku yang utuh.
Bentuk Pendek | Bentuk Panjang |
---|---|
'kan | bukan; akan |
'lah | telah |
- Ini rumahmu, 'kan?
- Aku 'kan selalu merindukanmu di sini.
2. Penulisan angka tahun yang dipotong
Penulisan angka tahun yang dipotong biasanya digunakan ketika menuliskan masa dekade, seperti tahun '40-an yang maksudnya merujuk pada tahun-tahun masa 1940 sampai 1949, atau tahun '80-an yang merujuk pada tahun-tahun 1980 sampai 1989. Penggunaan apostrof yang benar adalah di depan angka tahun yang dipotong. Namun begitu, seringkali orang salah menggunakannya dengan menempatkan tanda apostrof di belakang angka tahun. Perhatikan perbandingan contoh berikut agar lebih jelas!Penulisan Salah | Penulisan Benar |
---|---|
tahun '40-an | tahun 40'an |
dekade '70-an | dekade 70-an |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar