Minggu, 27 Oktober 2013

Lebor Gabála Érenn: Naskah Mitologi Asal-Usul Bangsa Celtic di Irlandia

Kitab Lebor Gabála Érenn atau Kitab Penaklukan Tanah Irlandia adalah salah satu naskah sumber mitologi, legenda, dan sejarah Celtic yang penting. Naskah ini menceritakan tentang enam gelombang bangsa/orang-orang yang datang menduduki tanah Irlandia. Kumpulan cerita di dalam naskah tersebut memadukan historiografi atau narasi sejarah, unsur-unsur mitologi, dan kisah-kisah injiliyah, sehingga membentuk sebuah “sejarah” tentang Irlandia yang pernah ditinggali oleh para dewa (gods) dan para makhluk fana (the mortals a.k.a manusia) sekaligus menjadi sebuah folklor tentang asal-usul nenek moyang bangsa Irlandia.



Ceritanya sendiri dimulai dengan peristiwa banjir besar yang disebutkan pula dalam Injil dan berakhir dengan kisah datangnya enam gelombang invasi pendatang ke tanah Irlandia. Generasi terakhir dari pendatang itulah yang menjadi nenek moyang bangsa Celtic yang kemudian mendiami tanah Irlandia. Beberapa sarjana telah berusaha menerjemahkan naskah ini. Jika Anda tertarik untuk membacanya, Anda dapat mengaksesnya dari tautan yang dicantumkan pada bagian Referensi.

Salah satu hal menarik dalam teks tersebut adalah kisah Tuatha Dé Danann. Dalam budaya populer, nama Tuatha Dé Danann digunakan sebagai nama kapal selam canggih dalam cerita light novel Fullmetal Panic. Kapal selam tersebut membawa pasukan dan kru Mithril wilayah Asia-Pasifik yang dipimpin oleh Kapten Teletha Testarossa.

Cesair dan Fintan

Gelombang pendatang pertama yang tiba di tanah Irlandia adalah kelompok yang dipimpin oleh Cesair. Anak dari Bith dan cucu dari Nabi Nuh, ketika akan terjadi banjir besar, ia berharap untuk bisa ikut dengan kapal Nabi Nuh, tapi ditolak. Dengan harapan agar lolos dari banjir besar, Cesair dan 50 perempuan lainnya melarikan diri ke Irlandia. Hanya tiga orang laki-laki yang ikut dengan mereka. Para pengungsi itu hanya bertahan 40 hari sebelum akhirnya banjir besar menyapu mereka. Semua tenggelam kecuali satu orang. Satu-satunya yang selamat adalah Fintan mac Bochra, yang hidup selama 5.500 tahun berikutnya dengan menyamar sebagai ikan salmon, elang, dan rajawali. Dalam bentuk penyamaran inilah dia menyaksikan kedatangan lima gelombang pendatang selanjurnya.

Bangsa Partolonia (Partholonians)

Kelompok gelombang kedua datang tiga ratus tahun kemudian. Mereka dipimpin oleh Partolon, yang juga masih keturunan Nabi Nuh. Dia dan pengikutnya disebut bangsa Partolonia, membersihkan daratan dan membangun rumah-rumah. Mereka bertani untuk makanan, memelihara hewan ternak, dan meramu tuak. Mereka juga bertempur secara berkala dengan bangsa Fomoria, suatu ras makhluk raksasa yang hidup di Pulau Tory dekat tempat tinggal mereka. Meskipun sering berperang, bangsa Partolonia hidup dan berkembang selama 500 tahun, hingga mencapai 9.000 orang. Kemudian, secara tiba-tiba, semua kecuali satu orang dari mereka meninggal karena wabah. Tuan Mac Cairill adalah satu-satunya dari kaumnya yang tersisa dan hidup dan menceritakan kisah bangsanya serta menyaksikan kejadian-kejadian yang ada setelah itu.

Bangsa Nemedia (Nemedians)

Tiga puluh tahun kemudian, Nemed dan para pengikutnya menjadi kelompok gelombang ketiga yang mendatangi Irlandia. Bangsa Nemedia juga diganggu oleh bangsa Fomoria namun tidak separah yang dialami bangsa Partolonia. Bangsa Nemed mampu mengalahkan bangsa Fomoria dalam tiga pertempuran, tapi pada pertempuran keempat bangsa Fomoria lah yang menang. Hanya 30 orang Nemedia yang selamat dari pertempuran terakhir itu; mereka menyelamatkan diri dengan kapal laut dan berpencar, menyebar ke tanah Inggris, Pulau-pulau Utara, dan Yunani. Mereka dan keturunan merekalah yang selanjutnya kembali ke tanah Irlandia dan menginvasinya lagi.

Kaum Fir Bolg

Kaum Fir Bolg adalah gelombang keempat pendatang di Irlandia. Kelompok ini adalah keturunan bangsa Nemed yang pernah diperbudak di suatu negeri di dekat (atau di) Yunani. Selama bertahun-tahun, mereka dipaksa mengangkut tanah dengan kantung-kantung yang tersampir/tersandang di pundak mereka, kemudian menumpahkan tanah yang mereka angkut itu untuk mengurug tanah, agar para “pemilik” mereka bisa menanami tanah urugan itu sebagai ladang. Untuk melarikan diri dari nasib itu, mereka membuat perahu dari kantung-kantung itu, kemudian berlayar ke Irlandia. Di Irlandia, kaum Fir Bolg menggunakan keterampilan yang mereka pelajari ketika menjadi budak untuk bertani di tanah baru tersebut. Mereka adalah bangsa yang halus perilakunya, hidup dalam suatu masa yang damai, makmur, dan sejahtera. Tidak seperti generasi-generasi sebelumnya, mereka tidak pernah diganggu oleh bangsa Fomoria.

Kedatangan Tuatha Dé Danann dari langit

Setelah para Fir Bolg menguasai daratan Irlandia selama 37 tahun, datanglah Tuatha Dé Danann, makhluk ras dewa yang berwujud manusia, menginvasi Irlandia. Berbeda dari para bangsa pendatang sebelumnya yang menggunakan perahu, Tuatha Dé Danann datang “mengendarai” awan gelap yang mendarat di sebuah gunung di daerah Barat. Seperti halnya kaum Fir Bolg, Tuatha Dé Danann masih keturunan bangsa Nemed. Mereka menghabiskan waktu mereka (sebelum datang ke Irlandia) dalam pengasingan sambil mempelajari sihir dan berlatih mempraktikkan kemampuan sihir itu. Ketika mereka datang di Irlandia, mereka adalah bangsa yang sangat kuat. Dua pertempuran hebat berlangsung. Dalam perang pertama, Tuatha Dé Danann mengalahkan kaum Fir Bolg. Dalam perang kedua, mereka menaklukkan bangsa Fomoria. Ras dewa ini menguasai Irlandia selama hampir 300 tahun.

Terusirnya Tuatha Dé Danaan oleh bangsa Milesia

Setelah kelima invasi tersebut, datanglah bangsa Milesia. Mereka adalah sekumpulan makhluk fana (mortal) yang dipimpin oleh Míl Espaíne. Mereka mengalahkan Tuatha Dé Danaan dalam dua perang, Mag Tuired I dan II. Bangsa Dewa yang terkalahkan itu terpaksa mengungsi ke dalam gua-gua, sídh (semacam makam yang dibangun dari gundukan tanah dengan lorong-lorong sempit), dan hidup di bawah tanah. Bangsa Milesia adalah kelompok terakhir yang datang menduduki tanah Irlandia sehingga merekalah yang selanjutnya menjadi nenek moyang bangsa Celt generasi selanjutnya.

Referensi:

Lebor Gabála Érenn (redaksional pertama) Book of Leinster & Book of Formoy, terjemahan R.A.S. Macalister. Diakses melalui http://sejh.pagesperso-orange.fr/keltia/leborgab/leborgabala-R1.html pada Sabtu, 26 Oktober 2013.
Matson, Gienna & Robert Roberts. Celtic Mythology A to Z Third Edition. p. 13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar