Jumat, 10 Mei 2013

Apa itu Reduplikasi?

Salah satu konsep morfologis yang unik dalam bahasa Indonesia adalah reduplikasi. Reduplikasi adalah istilah linguistik untuk proses morfologis yang berupa pengulangan kata sehingga menghasilkan bentuk berulang atau kata ulang. Reduplikasi dan Kata ulang adalah sebuah materi pelajaran bahasa Indonesia yang kadang menimbulkan kepusingan di kalangan siswa--pengalaman pribadi ketika mengajar bahasa Indonesia di beberapa bimbel.
Pada dasarnya, kata ulang itu terdiri dari dua "wujud" kata, yaitu wujud dasar atau kata dasar, dan wujud tambahan. Wujud dasar biasanya berupa kata dasar yang akan diulang sedangkan wujud tambahan adalah kata yang ditambahkan dalam konstruksi kata ulang dan biasanya merupakan hasil modifikasi bentuk dasar sehingga mirip dengan bentuk dasar. Contoh hubungan pasangan tersebut bisa dilihat dalam ilustrasi di bawah.



Sifat ini berlaku kecuali pada kata berulang suku kata awal atau dwipurwa.

Jika melihat bentuk akhirnya, kata ulang dibagi menjadi:
  1. kata berulang utuh,
  2. kata berulang berubah bunyi,
  3. kata berulang suku kata awal,
  4. kata-ulang berimbuhan, dan
  5. kata-ulang semu.
Kata berulang utuh, adalah kata yang bentuk dasar dan bentuk tambahannya sama persis. Kata ulang utuh misalnya lari-lari, makan-makan, siang-siang, dan sebagainya -- pokoknya, berupa pengulangan kata dasar sehingga terdiri dari kata yang sama persis.

Kata berulang berubah bunyi adalah kata ulang yang bentuk tambahannya mirip dengan bentuk dasar kecuali satu atau beberapa perubahan bunyi. Misalnya, sayur-mayur, lauk-pauk, serta-merta, pontang-panting, dan sebagainya. Dalam sayur-mayur, bentuk tambahannya adalah sayur yang [s]-nya diubah menjadi [m].Dalam lauk-pauk, bentuk tambahannya adalah lauk yang [l]-nya diubah menjadi [p]. Dalam pontang-panting, yang terjadi adalah penggantian vokal [o] dan [a] dalam pontang menjadi [a] dan [i] dalam panting.

Kata berulang-suku kata awal adalah kata ulang yang tidak memiliki bentuk tambahan; terdiri dari satu kata yang berupa ubahan dari bentuk dasar. Kata ulang ini tidak memunculkan bentuk dasarnya tetapi menampilkan bentuk baru. Perubahan yang terjadi adalah penambahan suku kata baru sebelum suku kata pertama bentuk dasar. Suku kata pertama itu terdiri dari pengulangan onset* pada suku kata pertama bentuk dasar -- yang menjadi suku kata kedua dalam bentuk berulangnya -- dan penambahan fon baru sebagai nukleusnya**. Contohnya adalah lelaki, sesama, pepatah, tetangga, rerumput(an), tetua, dan sebagainya. Untuk mempermudah penjelasan pengertian di atas, silakan lihat bagan di bawah ini.

Catatan:

* Onset adalah konsonan yang mendahului sebuah nukleus dalam satu satuan suku kata. Misalnya, [k] adalah onset dari suku kata kar.

** Nukleus adalah inti suku kata, biasanya terdiri dari vokal. Misalnya, [a] adalah nukleus dari suku kata kar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar